Senin, 06 Februari 2017

Mekanisme yang terjadi di dalam kandung kemih

Mekanisme yang terjadi di dalam kandung kemih
Hasil gambar untuk mekanisme yang terjadi di dalam kandung kemih 
Proses pembentukan urin di dalam ginjal melalui tiga tahapan. Ketiga tahapan
tersebut adalah sebagai berikut.
a. Pada proses pembentukan urin, darah mengalir dari arteri ginjal masuk ke dalam
glomerulus yang berisi kapiler-kapiler darah. Pada bagian ini akan terjadi penyaringan
pertama yang kemudian akan disimpan di dalam kapsula Bowman. Ketika darah masuk
ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen komponen melalui pori-pori kapiler yang akan menghasilkan filtrat. Cairan hasil
penyaringan tersebut, tersusun dari urea, glukosa air, dan ion-ion anorganik, seperti
natrium, kalium, kalsium, dan klor. Darah dan protein tetap tinggal di dalam kapiler darah


karena tidak dapat menembus pori-pori glomerulus. Cairan yang tertampung di kapsula
Bowman disebut urin primer, tahapan ini disebut filtrasi.


b. Setelah tahap filtrasi, urin primer masuk ke tubulus kontortus proksimal. Maka di
tubulus kontortus proksimal terjadi proses penyerapan kembali, yaitu zat-zat yang
masih diperlukan oleh tubuh. Zat yang diserap kembali adalah glukosa, air, asam amino,
dan ion-ion organik. Sedangkan urea hanya sedikit yang diserap kembali. Bagaimana
penyerapan yang terjadi di dalam tubulus kontortus proksimal? Garam di dalam urin
primer akan berdifusi ke dalam sel-sel epitel pada dinding-dinding ginjal. Saat garam
bergerak ke dalam sel, air akan masuk juga dengan cara osmosis, yang kemudian akan
masuk ke dalam pembuluh darah.

Glukosa, asam amino, ion kalium, dan zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh
juga diangkut ke dalam sel dan kemudian ke dalam kapiler darah di dalam ginjal. Cairan
yang dihasilkan dari proses reabsorbsi disebut urin sekunder. Hasil dari reabsobsi ini yang
berupa urin sekunder mengandung air, garam, urea, dan pigmen empedu. Pigmen empedu
akan memberikan warna pada urin sedangkan urea akan menimbulkan bau pada urin.
Tahapan ini disebut tahap reabsorbsi.


c. Urin sekunder bergerak ke tubulus kontotus distal dan
juga di saluran pengumpul.
 

 Pada bagian ini juga masih ada proses penyerapan ion natrium, klor dan urea.
Cairan yang dihasilkan sudah keluar yang merupakan urin sesungguhnya dan kemudian disalurkan ke rongga ginjal. Tahapan ini disebut augmentasi. Urin yang terbentuk dan terkumpul akan dibuang melalui ureter, kandung kemih, dan uretra. Urin akan masuk ke dalam kandung kemih yang merupakan tempat menyimpan urin sementara. Kandung kemih
memiliki dinding yang elastis. Kandung kemih mampu meregang untuk dapat menampung
0,5 L urin. Kandung kemih ketika kosong akan tampak keriput, berbeda ketika kandung
kemih terisi akan tampak seperti balon yang ditiup. Kandung kemih dilapisi oleh sel-sel
epitel yang tebal.
Urin di dalam kandung kemih akan keluar melalui uretra. Proses keluarnya urin
disebabkan oleh adanya tekanan di dalam kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih
selain disebabkan oleh pengaruh saraf juga disebabkan oleh adanya kontraksi otot perut
dan organ-organ yang menekan kandung kemih, sehingga urin dapat keluar dari tubuh kita



Sumber :
http://www.salamedukasi.com/2014/08/download-buku-kurikulum-2013-smp-kelas_12.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar